Puasa Lancar Itu Kuncinya 3J
Agar tubuh tetap sehat saat berpuasa, ada tiga kunci yang wajib kita penuhi.
TRIBUNNEWS.COM - Menjalankan ibadah puasa lancar tentunya sangat diharapkan. Nah, agar bisa menggapainya diperlukan pola makan yang tepat. Agar tubuh tetap sehat saat berpuasa, ada tiga kunci yang wajib kita penuhi.
Kunci itu dinamakan 3 J. Apakah itu? J yang pertama adalah jumlah kalori sesuai kebutuhan. Kemudian memilih jenis komposisi karbohidrat, protein dan lemak seimbang serta terpenuhinya nustrien yang spesifik. Juga jadwal makan yang baik.
Pakar gizi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dr. Fiastuti Witjaksono SpGK menyarankan untuk sahur kita hanya makan 40 persen dibandingkan saat kita makan sehari-hari. Makan besar (nasi sayur lauk pauk) besarannya 30 persen, makan kecil 10 persen yang dilakukan sebelum imsyak minum 3 gelas yang dilakukan setelah bangun tidur.
"Nutrisi yang dibutuhkan selama puasa adalah karbohidrat yakni nasi atau penganti nasi, sayur dan buah. Protein seperti telur, ikan, ayam dan daging. Protein nabati yakni tahu dan tempe. Perlu lemak minyak, sayur, buah, susu dan minuman tiga gelas. Jangan minum manis untuk menghindari resiko lapar dan hipoglisemia," papar Fiastuti.
Bagaimana dengan makan buka? Fiastuti menyarankan untuk memulainnya dengan makanan manis agar cepat menganti kadar gula darah yang sydah turun. "Sebaiknya sesuaikan dengan suhu tubuh atau hangat, lalu konsumsi teh manis, kurma, kolak dan koktail buah," paparnya.
Untuk makan besar sama seperti sahur saat buka harus makan lengkap seperti karbohidrat yakni nasi, roti, kentang, bihun, protein ikan ayam telur tahu tempe. Lemak minyak, sayur dan buah. Minuman harus juga mencukupi yakni antara 1,5-2 liter per hari atau 6-8 gelas supaya tidak terjadi hedridasi.
"Kalau masih kurang kenyang bisa dilanjutkan setelah taraweh kembali makan besar. Bisa juga makanan kecil tapi tetap disesuaikan kebutuhan. Konsumsi makanan yang padat kalori seperti buah-buahan sayur," tuturnya.
Untuk makanan kecil bisa dikonsumsi setelah taraweh yang disesuaikan dengan kebutuhan. "Bila saat puasa berat badan kurang konsumsi makanan yang padat kalori, sebaliknya bila badan berlebih konsumsi makanan kurang padat kalori," tuturnya. (esy)
================================================
Berpuasa Bisa Cegah Obesitas
PUASA akan memberikan dampak bagi proses metabolisme tubuh, saluran cerna mempengaruhi cadangan energi. Pengaruh metabolisme tubuh akan mampu menurunkan berat badan dan mencegah obesitas.
"Ya karena kita mengonsumsi makanan lebih teratur dari yang biasanya suka ngemil jadi tidak lagi," papar ahli gizi dr. Fiastuti Witjaksono SpGK dalam talkshow Dengan Buah Kiwi Zespri, Pencernaan Sehat Saat Puasa dan Siap Sambut Lebaran di Jakarta, Kamis (2/8/2012).
Puasa juga akan menurunkan kolestrol dan trigliserida tinggi. Dengan makan banyak gorengan menyebabkan kolesterol. Dokter dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo ini menyatakan puasa bisa pula menurunkan risiko diabetes. Tidak banyak manis dan teratur. Mengurangi gejala penyakit maag fungsional.
Bagimana dengan efeknya terhadap saluran cerna? Saluran cerna merupakan organ yang terberat dan terbesar. Usus harus bekerja selama 24 jam dan saluran cerna adalah tempat masuknya segala penyakit.
Nah, dengan berpuasa memberi kesempatan kepada alat pencernaan untuk beristirahat, memperbaiki proses regenerasi sel-sel saluran cerna, serta mengurangi beban kerja pencernaan. "Pada kondisi tidak berpuasa kita makan 3 kali plus snack berkali-kali, sehingga lambung tidak bisa istirahat. Ketika puasa, saluran cerna kita justru senang karena diberi waktu istirahat yang cukup," terangnya.
Sementara peran puasa terhadap energi cadangan adalah kemampuan energi karbohidrat yang hanya bisa bertahan selama 8-10 jam sehingga biasanya jam 14.00 WIB sudah merasa lapar. Cadangan energi lemak akan digunakan bula kita kekurangan energi.