Selasa, 30 September 2025

Seorang Sindikat Penipu ATM Macet Ditangkap

Namun ia terkejut saat bersenggolan dengan seorang lelaki yang hendak masuk ke ATM yang sama.

zoom-inlihat foto Seorang Sindikat Penipu ATM Macet Ditangkap
Tribun Medan/Azhari Tanjung
ATM digondol rampok di Ok Swalayan Jln Gaperta Ujung, Medan, Jumat (22/6/2012).

TRIBUNNEWS.COM,PROBOLINGGO - Adi Wijaya (43) warga Curup RT 1/RW 3, Desa Pensiunan, Kecamatan/Kabupaten Kapahiang, Provinsi Bengkulu, dipastikan lebaran tahun ini tidak dapat bertemu dengan keluarganya. Sebab lelaki berambut pendek ini, mendekam di Mapolsekta Kademangan, Polres Probolinggo.

Adi Wijaya ditangkap di Jalan Sukun, Kelurahan Triwung Lidul, Kademangan, Kota Probolinggo, Jumat (27/72012) 09.00 WIB. Ia diduga hendak memperdayai Hasan (51)) di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di areal SPBU Jl Raya Bromo, Kelurahan Triwung Lor.  

Ceritanya, Hasan bermaksud menarik uang di ATM SPBU Kelurahan Triwung Lor. Namun saat kartu ATM dimasukkan, Kartu tersebut nyangkut di dalam. Ia kemudian keluar dari pintu ruang ATM. Namun ia  terkejut saat bersenggolan dengan seorang lelaki yang hendak masuk ke ATM yang sama.

Tiba-tiba, pria yang diketahui bernama Adi Wijaya itu bertanya ke korban terkait nyangkutnya kartu ATM yang menyebabkan mesin ATM macet. Pria itu menyaranklan agar Hasan menghubungi nomor yang ditempel di atas mesin ATM.  

Mendengar  saran itu, korban menolak karena Hasan pernah menjadi korban seperti itu. Ia kemudian memegang tangan pelaku dengan mengatakan, “Ayo sekarang ke kantor polisi,” terang Hasan.

Ditantang begitu, pelaku berontak dan berhasil lepas dan melarikan diri setelah lepas dari cengkraman tangan korban. Hasan dengan motor vario tekhno bernopol N 2917 SC, mengejar pelaku. Takut keburu masuk ke sebuah mobil  Avanza silver yang sedang menunggu di pintu masuk jalan Sukun, korban meneriaki pelaku, maling.

“Saya teriaki maling warga berdatangan membantu saya menangkap pelaku. Setelah ditangkap saya bonceng ke Mapolsek Kademangan,” ujarnya.

Menurut Kasat Reskrim AKP Agus I Supriyanto, pelaku  tidak sendirian melakukan operasinya, melainkan dibantu atau bersama lima temannya yang menunggu di dalam mobil. Karena massa mengejar dan hendak menangkap Adi, teman-temannya langsung kabur bersama mobilnya.

“Sepertinya ini sindikat yang terjadi di kota-kota lain,” jelas kasat reskrim.

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved