Waspada El Nino Oktober Mendatang
Menteri Negara Lingkungan Hidup, Prof. DR. Balthasar Kambuaya, MBA, menyampaikan berdasarkan pemantauan satelit NOAA 18, dari Januari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Negara Lingkungan Hidup, Prof. DR. Balthasar Kambuaya, MBA, menyampaikan berdasarkan pemantauan satelit NOAA 18, dari Januari sampai 15 Juli 2012, jumlah titik panas tertinggi di Provinsi Riau (2643), Sumatera Selatan (1180) dan Kalimantan Barat (1053). Di Provinsi Riau, Kabupaten Pelalawan tertinggi (527), Bengkalis (420) dan Rokan Hilir (405).
Dalam siaran pers yang diterima Tribun, dikatakan juga Fire Danger Rating System (FDRS) pada 15 Juli 2012 menunjukkan, Provinsi Riau dan Kalimantan Barat sangat mudah kebakaran, dan akan sangat sulit untuk dikendalikan dan mengakibatkan penurunan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU), dan pencemaran asap lintas batas.
FDRS sendiri dikatakannya, adalah sistem untuk mengetahui tingkat kerawanan kawasan yang didasarkan pada kelembaban, suhu, dan curah hujan.
Lebih lanjut dijelaskan, bahwa tinjauan lapangan pada 19 - 21 Juni 2012 di Riau dan Kalimantan Barat, terlihat kebakaran terjadi di lahan milik masyarakat, kawasan hutan dan perkebunan.
"Sementara itu, sistem peringatan dini, pencegahan dan penanggulangan serta penegakan hukum di daerah masih harus ditingkatkan," katanya.
Ia juga mengatakan, kondisi kebakaran lahan dan hutan kedepan. Berdasarkan informasi FDRS dan prediksi curah hujan yang menurun, maka kebakaran lahan dan hutan akan berpotensi terjadi pada delapan Provinsi rawan, yakni Sumatera Utara, Riau, jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan.
"Dan diprediksi akan terjadi El Nino pada Oktober 2012. Oleh karena itu, perlu antisipasi kebakaran lahan dan hutan," tambahnya.
Klik Juga: