Tak Pakai Toyota, Bupati Poso Janji Pecat Kepala Dinas-nya
Kalau ada kepala dinas saya yang tak pakai mobil Toyota, saya akan ganti pak
TRIBUNNEWS.COM POSO, -- Bupati Poso, Sulawesi Tengah, Piet Inggriawan, mengemukakan pernyataan kontroversional saat memberi sambutan di peresmian outlet Kalla Toyota Poso, di Jl Pulau Batam, Poso, Sulawesi Tengah, Selasa (17/7/2012) siang,
Entah berkelakar atau memang serius, bupati yang tengah menghabiskan periode keduanya di kabupaten yang berjarak sekitar 210 km sebelah utara ibu kota Sulteng Palu, dan 900 km dari Makassar ini, menyatakan akan mengganti kepala dinasnya yang tidak memakai mobil Toyota sebagai mobil dinas.
"Kalau ada kepala dinas saya yang tak pakai mobil Toyota, saya akan ganti pak," katanya diikuti tawa sekitar 300 tetamu. Sekitar 50-an diantaranya adalah pejabat dan pegawai di lingkup pemkab Poso.
Tak urung Presiden Direktur Toyota Astra Motor (TAM) Indonesia Johnny Darmawan, dan dua direkturnya yang ikut dalam peresmian gerai Toyota ke 231 di Indonesia itu, juga tertawa.
Fatimah Kalla, Presiden Direktur Kalla Group dan 2 kemenakannya, Imelda Kalla dan Solihin Kalla juga tak kuasa menahan tawa,
Bupati yang memberi sambutan tanpa teks ini, melannjutkan bahwa sebagian besar mobil dinas di SKPD-nya memakai mobil Toyota.
"Ya, selain irit juga tak rewel," kata bupati yang diusung Partai Demokrat ini.
Bupati sendiri saat datang ke acara tidak menggunakan mobil Toyota. Dia memakai Pajero Sport putih DN 1 E.
Dia amat membanggakan kehadiran Outlet penjualan, servis, dan penyediaan sparepart yang terbesar di Sulawesi Tengah itu.
"Tapi kalau bisa, karena penghematan BBM. Ini mobil toyota itu ada yang disel, sekarang pakai bensin susah tak bisa beli yang subsidi," kata purnawirawan polisi yang juga mantan Kapolres di Manado ini.
Johnny Darmawan yang coba dikonfirmasi soal kebijakan lisan bupati ini hanya tertawa.
"Ah, jangan dibawa ke negatif, Pak Bupati itu hanya ingin menyenangkan kami," katanya.
Johnny mengatakan, market share Toyota di Indonesia saat ini masih 48 persen, dan menjadi juara ketiga terbesar di dunia.
Dia mengatakan, dengan membaiknya terus ekonomi Indonesia, dia optimistis penjualan mobil nasional juga akan tumbuh 12 persen sampai tahun 2012.
"Tapi karena ada kebijakan DP yang 30 persen itu, bisa jadi target itu tak terpenuhi," katanya.
Dikatakan, jika pemerintah beralasan pembatasan DP 30 persen untuk pembelian unit mobil baru untuk mengurangi jumlah kendaraan, itu pemahaman keliru.