Kamis, 2 Oktober 2025

HSBC rawan lakukan pencucian uang

Senat Amerika Serikat membeberkan temuan bahwa salah satu bank Eropa terbesar HSBC rawan menjadi tempat pencucian uang.

Sebuah penyelidikan yang dilakukan Senat Amerika Serikat menemukan bukti bahwa lemahnya pengawasan terhadap bank terbesar Eropa membuat bank tersebut rawan menjadi tempat pencucian uang dari seluruh dunia.

Laporan yang dibuka menjelang rapat dengar pendapat senat pada Selasa (17/7) menyebut uang kartel obat bius Meksiko dalam jumlah besar dipastikan pernah melewati HSBC.

Selain uang obat bius Meksiko, uang-uang yang patut dicurigai dari Suriah, Kepulauan Cayman, Iran dan Arab Saudi juga melintasi bank tersebut.

Laporan senat AS ini muncul di tengah-tengah masa sulit bagi sektor perbankan Inggris yang saat ini semua standar dan praktiknya tengah dalam sorotan.

Selain membuka kemungkinan adanya praktik pencucian uang, laporan senat itu juga menunjukkan kegagalan Badan Pengendali Keuangan AS gagal mengawasi HSBC.

Terkait laporan mengejutkan ini, manajemen HSBC menegaskan bank itu tetap mampu mempertahankan akuntabilitasnya.

"Kami akan menjaga akuntabilitas. Dan kami bertanggung jawab untuk memperbaiki semua yang berjalan keliru," kata Direktur Eksekutif HSBC Stuart Gulliver melalui sebuah memo.

"Selain menjawab pertanyaan dari subkomite, kami juga akan menjelaskan sejumlah perubahan penting yang sudah kami lakukan terkait penguatan infrstruktur dan budaya manajemen risiko kami," tambah Gulliver.

Minta maaf

Dalam pernyataan terpisah manajemen HSBC mengatakan para eksekutifnya akan membuat pernyataan permintaan maaf secara resmi.

"Kami akan meminta maaf, mengakui kesalahan kami, mempertanggungjawabkan tindakan kami dan memastikan komimtmen kami untuk memperbaiki kesalahan," demikian pernyataan resmi HSBC.

Laporan terhadap HSBC ini digelar Subkomite Permanen Senat urusan Investigasi, sebuah lembaga pengawas kongres yang memantau semua kejanggalan keuangan di Amerika Serikat.

Selama satu tahun penuh investigasi ini dilakukan dengan mengevaluasi 1,4 juta dokumen dan wawancara dengan 75 pejabat HSBC dan para pelaku perbankan.

Ketu subkomite senat, Carl Levin menyebut sistem yang tercemar merupakan sebab utama yang memungkinkan dana pasar gelap mengalir melalui sistem perbankan AS.

Hasil laporan inilah yang akan menjadi menu utama dalam rapat dengar pendapat senat dengan para eksekutif HSBC yang dijadwalkan menjadi saksi.

Halaman
12
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved