Wags di F1 Tidak Glamor Seperti Wags Sepakbola
Jenson Button punya segalanya untuk membuat perempuan tergila-gila. Ia pembalap mobil tercepat di kolong jagat
TRIBUNNEWS.COM – Jenson Button punya segalanya untuk membuat perempuan tergila-gila. Ia pembalap mobil tercepat di kolong jagat, formula one, ia ganteng, dan punya simpan 50 juta pound di bank. Banyak yang menilai, bisa mengencani Button adalah tiket untuk mendapatkan surga dunia. Namun, kekasihnya, model Jessica Michibata mengaku tak ingin terus-terusan menguntit Button. Kenapa?
Jessica memosisikan dirinya kadang duduk di kursi pengemudi saat berada bersama Button di sebuah mobil. Dengan duduk di kursi pengemudi, ia bebas menentukan mau kemana mobil diarahkan, tanpa tergantung pada kehendak partnernya. Namun, di saat-saat tertentu, kursi pengemudi diambil oleh Button, dan ia harus pasrah mengikuti kemana mobil melaju.
Berlawanan dengan kebiasaan para istri dan kekasih atlet populer (wife and girlfriend/WAGS). model 27 asal Jepang ini telah ditempa dalam kariernya jauh sebelum bertemu dengan Button. Penempaan panjang itu membentuk karakter sebagai perempuan tangguh. Karena itulah, ia tak berniat mengorbankan diri dengan terus mengikuti pacarnya berkeliling dunia mengikuti seri balapan formula one.
Berbicara kepada Majalah Grazia, Jessica mengaku dirinya memang adalah seorang WAGS. "Tentu saja, saya sangat senang berada di sana, di sirkuit, bersama Jenson Button," katanya dikutip dari Daily Mail.
Namun, perempuan ayu yang lahir dari ibu orang Jepang dan bapak orang Spanyol ini menyebutkan, dirinya bukanlah seperti tipikal WAG dari kalangan dunia sepakbola.
"Para WAG sepakbola sangat glamor dengan rambut mereka yang spektakuler, hak tinggi, dan baju model terbaru yang pastinya mahal dan gemerlap. Kami tak seglamor itu," ujarnya merendah.
Ia pun mengatakan, jika di sepakbola para WAG --meski dalam satu tim-- kerap berseteru, lain halnya dengan dunia WAG di sirkuit F1. Jessica menyebut, kekasih Lewis Hamilton, Nicole Scherzinger adalah salah satu teman dekatnya. Ia pun bersahabat dengan kekasih Paul Di Resta, Laura Jordan, dan kekasih Heikki Kovalainen, Catherine.
Hidup memang tak selalu glamor untuk Jessica, yang lahir di Fukui, dekat Kyoto. Saat di sekolah, ia dan dua saudara perempuannya kerap diintimidasi karena punya wajah berbeda dengan rekan-rekan putri mereka yang lain. Ia memang tak sepenuhnya terlihat seperti perempuan Jepang, ada nuansa Spanyol yang mengalir dari ayahnya pada diri Jessica.
Tapi kini, ia menjelma jadi model nomor satu Jepang, dengan ciri khasnya berupa dagu yang lancip seperti ikan hiu. Ia menjadi model iklan untuk Uniqlo, Reebok, dan juga Victoria Secret, serta Peach John.
Jessica pertama bertemu Jenson pada 2008 di sebuah bar hotel di Tokyo. Awalnya, ia sama sekali tak tahu lelaki tersebut adalah pembalap Formula One. Perkenalan itu berlanjut dengan beberapa kali kencan. Delapan bulan kemudian, setelah terus dirayu dengan berbagai jurus, Jessica akhirnya menyerah dalam pelukan Button.
Saat itu, Jenson berada dalam titik terendah sepanjang kariernya setelah hanya menempati peringkat 18, dan baru saja ditendang dari tim Honda. Toh, hal itu tak membuat Jessica jadi memandang sebelah mata. Alih-alih ia justru mendukung sang kekasih untuk terus berjuang mendapatkan tim terbaik.
Jessica mengenang, saat terindah dalam hidupnya adalah ketika Jenson Button meraih gelar juara Formula One pada 2009. Kemenangan itu ditentukan di GP Brasil. Sembari memegang trofi juara, Jenson mendedikasikan kemenangan itu spesial untuk Jessica. "Dan ia mengatakannya langsung di depan televisi, ditonton puluhan juta orang. Sejak saat itulah saya benar-benar yakin bahwa Button memang pasangan hidup saya," ujarnya. (Tribunnews/den)