Liga Super Indonesia
Markas Persisko, Kuburan yang Disulap Jadi Stadion
Lolosnya Persisko Bangko, Jambi ke divisi utama menuntut Jambi harus punya stadion representatif
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Lolosnya Persisko Bangko, Jambi ke divisi utama menuntut Jambi harus punya stadion representatif sebagai tuan rumah nantinya. Namun hingga kini stadion termegah di Jambi yakni Stadion Tri Lomba Juang masih jauh dari harapan.
Berikut profilnya: Stadion Tri Lomba Juang dibangun sejak tahun 1972, awalnya Stadion ini merupakan kuburan dan oleh pemerintah dibangun menjadi Stadion Tri Lomba Juang.
Bahkan sebelum dijadikan tempat berbagai kegiatan olahraga di Provinsi Jambi Stadion Tri Lomba Juang juga pernah menjadi sarana hiburan masyarakat yaitu tempat masyarakat Kota Jambi menonton film alias bioskop misbar atau gerimis bubar.
Menurut Edi Yusri staf Bidang Sarana dan Prasarana KONI Jambi, stadion ini pada awal berdirinya hanya tertutup seng dan bangku dari kayu. Namun sekitar tahun 80-an stadion mulai dibangun dan tempat duduk penonton dibuat dari kayu dan sebagian dengan cor semen.
"Awalnya nama Stadion ini, Stadion Pancasila, dan kemudian diubah menjadi Stadion Tri Lomba Juang karena waktu itu Jambi menjadi juara kejuaraan Tri Lomba Juang," jelas Edi.
Untuk kapasitas Stadion menurut Edi, Stadion Tri Lomba Juang mampu menampung 10.000 sampai 15.000 penonton. "Kapasitas tempat duduknya 10.000, masing-masing di tribun utama sebanyak 8.000 dan di tribun timur dapat menampung sebanyak 2.000 penonton," kata Edi Yusri, Minggu (8/7/2012).
Saat ini kondisi stadion cukup memprihatinkan, bangku-bangku penonton yang terbuat dari kayu mulai rusak.
Lapangan pun tidak mulus lagi. Di waktu musim kemarau rumput lapangan kering dan lapangan menjadi keras. Sementara saat hujan turun genangan air mengganggu jalannya pertandingan sepakbola yang dilangsungkan di Stadion ini.