Euro 2012
Jerman vs Italia: Dua Gelandang untuk Pirlo si Jenius
Dan Jerman pun tersingkir di rumah sendiri, sedangkan Italia menyabet trofi Piala Dunia untuk keempat kalinya.
Editor:
Dahlan Dahi
Laporan Wartawan Tribun Jakarta
TRIBUNNEWS.COM - Miroslav Klose masih ingat bagaimana Andrea Pirlo memberikan assist kepada Fabio Grosso dua menit menjelang bubaran pada semifinal Piala Dunia 2006 lalu.
Umpan brilian yang berujung gol. Dan Jerman pun tersingkir di rumah sendiri, sedangkan Italia menyabet trofi Piala Dunia untuk keempat kalinya.
"Saya masih ingat Pirlo mengumpan Grosso di tiang jauh kotak penalti," kata Klose, yang kini menjadi penyerang Lazio. Baginya, kekalahan Jerman oleh Italia tersebut masih menorehkan luka mendalam.
Ia punya kesempatan membalaskan dendamnya saat Jerman bertemu Italia pada semifinal Euro 2012 di Stadion Narodowy, Warsawa, Polandia, dini hari nanti. Lebih jauh lagi, Die Mannschaft ingin mengakhiri kutukan dimana mereka belum pernah mengalahkan Italia di tujuh gelaran resmi. Dari tujuh kali berduel, mereka empat kali seri, dan tiga kalah.
Dilaporkan wartawan TRIBUNnews.com, Husein Sanusi dari Warsawa, animo masyarakat untuk duel klasik ini sudah mulai terasa. Ribuan pendukung dari kedua tim sudah mulai menyesaki Warsawa. Sayangnya, suasana di ibu kota Polandia ini kurang bersahabat karena angin bertiup sangat kencang hingga dikhawatirkan akan mengganggu arah bola.
Enam tahun berlalu sejak tragedi kekalahan di Piala Dunia 2006, namun tim Jerman melihat ancaman utama pada diri Italia tetaplah berada pada sosok gelandang bernama Pirlo. Matikan Pirlo, maka peluang untuk menorehkan rekor kemenangan pertama atas Italia pun bakal diraih.
Meski telah berusia 33 tahun, gelandang Juventus itu memang membuktikan dirinya masih sangat berbahaya. Tak hanya berprestasi di level klub, performanya juga kian mencorong di timnas. Terlebih Piala Eropa 2012 ini mungkin akan menjadi turnamen terakhirnya bersama Italia.
Pelatih Jerman Joachim Loew memuji performa Pirlo yang selalu menjadi pemain berpengaruh bagi Italia. Ia bahkan tak segan menilai Pirlo sebagai pemain jenius.
"Dia (Pirlo) adalah pembuat strategi yang jenius. Dia memainkan bola yang selalu mangancam lawan. Saya akan menempatkan beberapa pemain kami untuk menghentikannya. Tapi kami telah mengetahui kelemahan Italia. Kami akan coba memanfaatkannya," jelasnya.
Pirlo kemungkinan besar akan dijaga oleh dua pemain bertahan Jerman, Sami Khedira dan Bastian Schweinsteiger. Keduanya diharapkan bisa meredam visi dan umpan Pirlo yang kerap menjadi santapan empuk para penyerang Italia.
Berdasarkan sejarah, laga Jerman-Italia selalu diakhiri dengan hasil yang di luar dugaan. Italia selalu jadi underdog namun selalu berhasil menyingkirkan Jerman dalam turnamen.
Kemenangan 4-3 Italia atas Jerman di Piala Dunia 1970 di Meksiko dinilai sebagai pertandingan terbaik yang pernah ada. Lalu kemenangan Italia 2-0 di perpanjangan waktu enam tahun lalu juga menjadi penanda keunggulan pengusung catenaccio ini atas Jerman. Padahal, saat itu mereka tengah terbelit skandal pengaturan skor, seperti juga yang sedang dialami kali ini.
Sejarah memang berpihak pada Italia. Namun, kubu Panser yakin kini sejarah akan berbalik arah: mendukung mereka.
"Kami berkembang sejak 2006. Kami adalah tim yang sekarang sangat berbeda, dan mereka (Italia) tahu itu," tutur penyerang Lukas Podolski.
Saat ini, Jerman adalah tim yang modern. Lewat winger Thomas Mueller, mereka melakukan serangan dari sisi kiri pertahanan lawan. Di sisi kanan, Podolski siap mengancam. Sedangkan playmaker Mesut Oezil akan memanjakan striker Mario Gomez atau Klose sebagai penyerang tunggal di kotak penalti lawan.
Dengan materi itu Jerman menjadi tim yang tampil sempurna dengan mengalahkan empat laga sejak penyisihan grup. Denmark, Portugal, Belanda, dan Yunani adalah korban keganasan Jerman.
Pada penyisihan grup, Low hanya memainkan penyerang tunggal, yakni Mario Gomez. Tapi di laga perempatfinal melawan Yunani, ia menurunkan Miroslav Klose, Marco Reus dan Andre Schuerrle. Sepertinya, ia pun akan merombak tim lagi saat melawan Italia.
"Italia sama sekali berbeda dari Yunani. Kami mungkin akan membuat satu atau dua perubahan," kata Loew.
Italia yang berhasil mengandaskan Inggris di perempatfinal lewat drama adu penalti was- was dengan waktu pemulihan. Mereka hanya memiliki waktu dua hari untuk memulihkan stamina.
"Kami tidak punya waktu pemulihan padahal nanti kami butuh energi besar untuk mengalahkan Jerman. Tapi jika kami punya persiapan yang baik, tak akan ada tim yang tak terkalahkan," kata pelatih Italia, Cesare Prandelli.
Prandelli mengatakan, Italia harus bermain dengan berbagai resiko saat meladeni Jerman. Sebabnya, Jerman adalah tim yang tangguh dalam memproduksi gol. "Jika tidak, kami akan kebobolan cepat atau lambat. Saya lebih suka tim mencetak gol dari serangan balik, daripada usaha keras selama 20 menit," ungkap Prandelli.
Italia masih bermasalah dengan beberapa pemain yang belum fit. Bek Giorgio Chiellini, gelandang Daniele De Rossi dan bek kanan Ignazio Abate masih bergelut dengan cedera. Sedangkan Christian Maggio harus absen karena akumulasi kartu.
Banyak pengamat memperkirakan Italia akan lebih defensif untuk mengejar adu penalti. Hal itu dibantah oleh Prandelli.
"Tim yang menang adalah mereka yang memajukan garis pertahanan dan berani menyerang. Kami telah mengetahui bahwa kami mampu melakukannya," ujarnya memberi sinyal untuk bermain menyerang. (wid)
Berita Terkait: Euro 2012
- Beppe Bergomi: Hatiku Pilih Italia, Logika Mengatakan…
- Gennaro Gattuso: Jangan Percaya Pemain Jerman
- Roy Makaay Ingin Melihat Jerman Juara
- Bintang Film Panas Bikin Ramalan Euro 2012 di Twitter
- Mata Ronaldo Tak Bisa Lepas Melirik Kecantikan Izabella
- Irina Shayk, Pacar Ronaldo yang Doyan Makan dan Jalan-jalan
Lihat Juga: Foto-foto WAG's Paling Atraktif