Rabu, 1 Oktober 2025

Jelang Kontes di Ceko Puteri Tuna Rungu Indonesia Pamitan

Oktaviani Wulansari, Putri Tuna Rungu Indonesia 2012 (Miss Deaf Indonesia) asal Solo berpamitan

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Jelang Kontes di Ceko Puteri Tuna Rungu Indonesia Pamitan
TRIBUN YOGYA /Ikrob Didik Irawan
Oktaviani Wulansari, Putri Tuna Rungu Indonesia 2012 (Miss Deaf Indonesia) asal Solo berpamitan. Remaja 21 tahun ini akan bertolak menuju ke Praha, Republik Ceko mengikuti pemilihan Puteri Tuna Rungu Dunia (Miss Deaf World), 1 hingga 10 Juli mendatang. Aksi pamitan dilakukan dengan naik becak berkeliling jalan Slamet Riyadi, meminta dukungan dan doa kepada masyarakat Solo. Mengenakan selendang bertuliskan Miss Deaf Indonesia 2012, remaja yang akrab disapa Oviek ini benar-benar tampak anggun. Postur tubuhnya yang tinggi semampai dibalut kostum batik Red Batik yang menyerupai gaun. Berbagai hiasan berupa anyaman menghiasi lengan hingga kepala. Ia langsung naik dibagian atap becak hias dan mulai menyapa masyarakat Solo yang memadatai Car Free Day (CFD).

Jelang Kontes di Ceko Puteri Tuna Rungu Indonesia Pamitan

Laporan Wartawan Tribun Yogya / Ikrob Didik Irawan

TRIBUNNEWS.COM SOLO,  - Oktaviani Wulansari, Putri Tuna Rungu Indonesia 2012 (Miss Deaf Indonesia) asal Solo berpamitan. Remaja 21 tahun ini akan bertolak menuju ke Praha, Republik Ceko mengikuti pemilihan Puteri Tuna Rungu Dunia (Miss Deaf World), 1 hingga 10 Juli mendatang. Aksi pamitan dilakukan dengan naik becak berkeliling jalan Slamet Riyadi, meminta dukungan dan doa kepada masyarakat Solo.

Mengenakan selendang bertuliskan Miss Deaf Indonesia 2012, remaja yang akrab disapa Oviek ini benar-benar tampak anggun. Postur tubuhnya yang tinggi semampai dibalut kostum batik Red Batik yang menyerupai gaun. Berbagai hiasan berupa anyaman menghiasi lengan hingga kepala. Ia langsung naik dibagian atap becak hias dan mulai menyapa masyarakat Solo yang memadatai Car Free Day (CFD).

Kedua tangannya melambai dan bibirnya tersenyum lebar hingga lesung pipi tampak jelas. "Saya mohon dukungan dan doa pada masyarakat. Semoga saya bisa menang di pemilihan Miss Deaf Worl nanti," kata Oviek yang mengincar menjadi juara pertama ini, Minggu (24/6/2012) pagi. Warga yang melihat, membalas balik lambaian tangan Oviek. Arah lambaian diganti menjadi anggukan telapak tangan, setelah masyarakat diberitahu cara itu artinya tepuk tangan dalam bahasa isyarat.

Sebelumnya, Oviek telah mendapatkan pembekalan selama sebulan di Jakarta oleh Asosiasi Duta Indonesia. Pembakalan itu untuk mengasah brain, beauty dan behavior yang akan menjadi unsur penilian. "Saya nanti akan tampil menari tarian Kalimantan. Pakaian adatnya juga dari Kalimantan," katanya. Padahal, remaja yang baru saja lulus dari bangku sekolah menengah atas (SMA) ini telah berlatih tari khas Solo dan menyiapkan pakian batik.

Lantaran minimnya dana yang dimiliki, tak satupun anggota keluarga yang mendampingi Oviek selama di Benua Biru. Dua orang yang mendampingi nanti adalah penerjemah bahasa isyarat internasional dan perwakilan dari Asosiasi Duta Indonesia. Ibu kandung atau budhe Oviek, yang awalnya direncanakan ikut mendampingi batal berangkat karena ongkos perjalanan masih kurang.

 "Sangat disayangkan orang terdekat Oviek tak ada yang mendampingi. Semua akibat terkendala masalah dana yang minim," kata Dyah Ayu, pendamping dari Gerakan Untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin) Solo. Pihak Gerkatin Solo bukannya tanpa usaha. Untuk menggalang dana, sejumlah proposal dikirimkan pada perusahaan-perusahaan besar di Kota Bengawan.

Pemkot Solo, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) juga diminta bantuan. Namun hingga jelang keberangkatan, jumlah dana yang terkumpul masih belum mencukupi. "Jumlah yang dibutuhkan sekitar Rp 18 juta. Dana yang terkumpul baru sekitar Rp 3,5 juta saja, masih kurang banyak," katanya.

Meski tanpa didampingi orang terdekat, ia yakin Oviek bisa mandiri. Sebab selama proses pemilihan Miss Deaf Indonesia, Oviek bepergian dari Solo ke Jakarta seorang diri. "Makanya kami minta dukungan kepada masyarakat. Semangat Oviek berlipat-lipat jika dirinya banyak yang mendoakan," kata Dyah. (dik)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved