Subhan Aksa Juarai 6 SS di Selandia Baru
Subhan dan navigator Jeff Judd (Selandia Baru) yang merupakan idola penonton lokal memang berjanji untuk megejar ketertinggalan

TRIBUNNEWS.COM, AUCKLAND - – Guna mengejar defisit waktu akibat terkendala selang rem putus di hari pertama, pereli Indonesia Subhan Aksa melakoni hari kedua Brother Rally New Zealand dengan penampilan luar biasa dan mendapat aplaus meriah dari publik setempat.
Subhan dan navigator Jeff Judd (Selandia Baru) yang merupakan idola penonton lokal memang berjanji untuk megejar ketertinggalan akibat banyak kehilangan waktu dalam Special Stage (SS) 7 dan 8 lalu.
Sabtu (23/6/2012) ini mereka memacu Mitsubishi Evo X-nya untuk ‘balas dendam’. Dari 7 SS yang dipertandingkan hari ini, Subhan berturut-turut memenangi SS 10, 11, 12, 13, 14,dan 15. Hanya di SS9, punggawa Bosowa Rally Team itu finis di urutan 3.
Mengakhiri hari pertama dengan posisi peringkat sementara di 6 besar PWRC, hari kedua ini ditutup Subhan dengan hasil posisi kedua overall sementara PWRC di bawah Marcos Ligato (Argentina/Subaru).
Selisih waktunya tinggal 5 menit 38,7 detik. Selisih itu lebih karena Subhan banyak kehilangan waktu akibat putus selang rem pada SS7 kemarin.
Subhan menjelaskan, pacuannya memang sangat nyaman dikendarai hari ini. Selain itu, ia sudah punya pengalaman turun di beberapa SS seperti Batley (SS9), Waipu Gorge (SS12), dan Brooks (SS13) saat mengikuti dua event reli Selandia Baru sebelumnya. Dan, tentu juga peran Jeff yang sangat mengenal lika-liku trek ini.
“Alhamdulillah, jauh lebih lancar dari kemarin. Rem tak lagi masalah walaupun masih ada sedikit getaran. Pengalaman balap sebelumnya di beberapa SS yang sama juga ikut berperan,” tutur Subhan yang sepanjang lomba hari ini lebih nyaman dan pas dengan pilihan ban lunak.
Hari terakhir, Minggu (24/6) akan dilombakan 7 SS terakhir yang sebagian di antaranya juga sudah pernah dijelajahi Subhan.
Namun, untuk tampil sangar dan ngotot memenangi SS lagi seperti hari ini tampaknya bukanlah strategi yang esok akan diterapkan.
Gap 5 menit 38,7 dengan Ligato bukanlah hal mudah untuk dikejar dengan segala resikonya. Apalagi, pereli Argentina itu pun tengah on fire dengan pace mobilnya. Dari segi pengalaman pun Subhan yang baru musim ini resmi jadi kandidat PWRC, terbilang jauh di bawah Ligato yang sudah beberapa tahun mengarungi PWRC.
“Kita lihat saja nati, segala kemungkinan bisa terjadi. Hasil hari ini saja sudah sangat luar biasa menyenangkan dan buat saya sebagai pereli sudah merupakan sukses tersendiri,” ujar Subhan yang baru kali ini mencetak waktu tercepat di sebuah SS ajang sekelas PWRC, dan langsung 6 sekaligus. Saat jadi runner up di Acropolis Rally, Yunani, lalu ia tak sekali pun tampil tercepat di SS.
Jeff sendiri mengisyaratkan tampil hati-hati dalam semua SS tersisa sembari mencermati perkembangan dari SS ke SS lainnya.
“Yang penting jaga irama, tampil konsisten dan fokus untuk mencapai finis. Jangan bertindak bodoh dengan memikirkan pereli lain,” jawabnya tentang kemungkinan mengejar Ligato.
Kejadian mengenaskan menimpa pebalap wanita asal Swedia, Ramona Karlsson yang pada SS terakhir pada hari kedua ini, mobilnya terbakar habis dan tidak bisa melanjutkan balapan. Beruntung Ramona dan co-drivernya selamat hanya sedikit cedera dibagian tangan kiri co-drivernya yang tersambar api.(*)