Jumat, 3 Oktober 2025

Euro 2012

Perancis Siapkan Koscielny untuk Redam Striker Spanyol

Berantakan di lini belakang, mandul di lini depan, dan hilang kendali di lini tengah.

zoom-inlihat foto Perancis Siapkan Koscielny untuk Redam Striker Spanyol
net
Laurent Koscielny (kiri) berlatih bersama timnas Perancis

TRIBUNNEWS.COM – Berantakan di lini belakang, mandul di lini depan, dan hilang kendali di lini tengah. Itulah gambaran penampilan Perancis ketika disikat Swedia 0-2 saat menutup partai penyisihan grup D (20/6/2012).

Jika dengan modal seperti itu mereka menantang Spanyol pada perempatfinal Euro 2012 Minggu (24/6/2012), maka bisa dipastikan siapa yang keluar sebagai pemenang.

Perancis, yang terpaksa mengakhiri rekor 23 kali tak terkalahkan, memang harus merombak lagi semua lini saat menantang Spanyol di Donetsk nanti. Terutama yang menjadi pekerjaan rumah terberat adalah memugar kembali lini belakang.

Sektor pertahanan jadi lubang keropos yang dengan mudah ditembus kubu Swedia di Stadion Olimpiade pada Rabu (20/6) lalu. Jika tak ada perbaikan signifikan, bisa jadi penyerang Spanyol yang punya skill tinggi seperti David Silva, Andres Iniesta, Xavi Hernandez dll bakal dengan mudah menari-nari menebar ancaman di area kotak penalti.

Gawatnya lagi, mereka harus menghadang tim Matador tanpa bantuan bek sentral, Philippe Mexes, yang harus absen karena akumulasi kartu kuning.

Pelatih Laurent Blanc pun harus putar otak. Ia berangkat ke Ukraina hanya membawa tiga bek tengah tersisa. Kemungkinan besar ia menyiapkan Laurent Koscielny, yang diharapkan bisa menyaingin kecepatan dan kelincahan para penyerang Spanyol.

Sayangnya, defender asal Arsenal ini miskin pengalaman. Ia belum pernah turun di Euro 2012, dan sejauh ini baru mengemas tiga kali bermain untuk tim Ayam Jantan. Ia pun baru mencicipi sekali bermain full time dengan bek sentral reguler, Adil Rami.

Toh, kendati miskin pengalaman internasional, Koscielny diyakini bisa tampil prima. Ini diungkapkan rekannya, bek asal Manchester City, Gale Clichy. "Kita semua tahu kualitas Laurent. Ia melakoni musim yang hebat di Arsenal. Dan ia akan melakukan hal serupa untuk timnas," katanya.

Komando di lini belakang tim Ayam Jantan sendiri bakal tetap di tangan sang kapten, kiper Hugo Lloris, yang sudah melakukan sejumlah penyelamatan gemilang, dan diharapkan bisa jadi batu karang penyelamat lagi.

Meski dihadang beragam kendala, sejumlah anggota skuad Les Bleus meyakini Spanyol adalah calon lawan sepadan untuk mereka. "Mungkin, bagi kami lebih baik melawan Spanyol, ketimbang melawan Italia. Sangat menyakitkan kalau bermain dengan Italia," ujar gelandang Samir Nasri.

"Mari kita jangan terlalu khawatir. Spanyol juga sempat dibuat kerepotan oleh Kroasia, kendati harus diakui mereka punya lini tengah terbaik di dunia," imbuhnya.

Sepanjang sejarahnya, Spanyol belum pernah mengalahkan Prancis di turnamen resmi. Pada Piala Dunia 2006, tim Matador ini bahkan menjadi landasan untuk Prancis yang mengalahkan mereka 3-1 di babak 16 besar untuk "terbang" sampai ke babak final.

Toh, sejarah itu tak berlaku sekarang. Pelatih Prancis, Laurent Blanc sangat menyadarinya. Ketimbang terbuai romantisme historis, ia harus cepat merevolusi timnya. Meski, ia mengakui itu merupakan hal yang cukup sulit.

"Setelah apa yang ditunjukkan anak-anak saat melawan Swedia dimana mereka tampil menyedihkan, sulit rasanya kita bisa mengalahkan Spanyol," ujar Blanc putus asa.

Untungnya, ia masih punya celah. Kegigihan Kroasia yang tak memberi ruang para gelandang Spanyol untuk berkreasi menjadi inspirasi untuknya. "Kita akan berjuang. Kroasia telah memperlihatkan bagaimana caranya meredam Spanyol," kata Blanc yang kabarnya diincar Tottenham Hotspur ini. (Tribunnews/den).

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved