35 Sapi Untuk Sumber Pupuk Organik
Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kukar memberikan bantuan berupa 35 ekor sapi kepada kelompok
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Rahmat Taufik
TRIBUNNEWS.COM, TENGGARONG - Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kukar memberikan bantuan berupa 35 ekor sapi kepada kelompok tani di Kecamatan Muara Kaman dan Anggana lewat program Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO).
Bantuan ini dimaksudkan agar kelompok tani bisa memproduksi pupuk organik dari kotoran sapi. Bantuan yang disalurkan lewat rekening kelompok tani itu digulirkan pada 2011 lalu. "Sayangnya, tahun ini kita tidak dapat lagi padahal program ini bagus," kata Sumarlan, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kukar ditemui, Kamis (21/6/2012).
Tahun lalu bantuan dikucurkan senilai Rp 350 juta, dengan rincian Rp 10 juta untuk biaya pelatihan dan pembekalan para kelompok tani dan Rp 340 juta untuk pengadaan 35 ekor sapi, kandang, rumah kompos, bak fermentasi, alat pencacah, serta kendaraan roda tiga.
"Kita mungkin bertanya-tanya, Dinas Pertanian kok malah bantu berikan sapi. Kita melihat konteksnya. Produk akhirnya di sini adalah pupuk organik yang sangat dibutuhkan oleh para petani untuk kesuburan tanah," jelasnya.
Dia menilai, penggunaan pupuk organik ini memiliki beberapa manfaat diantaranya, mengurangoi ketergantungan terhadap penggunaan pupuk buatan; memperbaiki kesuburan tanah; pemanfaatan limbah pertanian, seperti sekam dan jerami; murah serta ramah lingkungan.
Untuk pakan sapi, jelas Sumarlan, kelompok tani ini mengupayakan dengan cara swadaya, termasuk pembangunan kandang sapi. Bahkan, mereka juga membeli sapi sendiri untuk menambah produksi pupuk. Saat ini sapi-sapi itu sudah berkembang biak dan produksi pupuk mereka juga ikut meningkat.
"Pupuk buatan kelompok tani Muara Kaman ini dipasarkan hingga ke Samarinda, terutama diminati para pedagang tanaman hias di kompleks Voorvo Mal Lembuswana. Di samping itu, pupuk tersebut juga dipakai sendiri untuk tanaman sayur mereka," tuturnya.
Baca juga: