Arema LSI Fokus Kalahkan Persiba
Saya perhatikan anak-anak tampak lelah dan sempat marah-marah. Lelahnya bukan karena habis bermain

TRIBUNNEWS.COM,MALANG- Tim Arema Liga Super Indonesia (LSI) yang sempat stres karena pesawat yang mereka tumpangi, baik saat ke Palembang maupun pulang ke Malang, mengalami delay, akhirnya tiba di Malang, Senin (18/6) sekira pukul 16.00 WIB. Sesuai rencana, para pemain akan mulai latihan kembali di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Selasa (19/6) sore.
Pelatih Arema LSI, Suharno, mengatakan saat berangkat ke Palembang, pesawat yang akan ditumpangi Dzumafo Herman cs delay 6 jam yang membuat kondisi fisik dan mental pemain terganggu hingga kalah dari Sriwijaya FC 2-1. Demikian juga ketika pulang, pesawat tim Singo Edan delay 2 jam.
“Saya perhatikan anak-anak tampak lelah dan sempat marah-marah. Lelahnya bukan karena habis bermain, apalagi karena kalah, tetapi karena delay pesawat. Makanya jadwal latihan yang seharusnya hari ini saya batalkan agar anak-anak tidak stres,” kata Suharno, Senin (18/6).
Meski baru kalah dari Sriwijaya, Suharno mengaku tidak takut sedikitpun dari bayang-bayang degradasi. Menurut mantan Asisten Pelatih Timnas ini, Arema mempunyai peluang besar untuk lolos degradasi selama bisa mengamankan dua sisa laga kandang melawan Persiba Balikpapan pada 24 Juni dan Gresik United pada 30 Juni.
Suharno mengaku tugas pertamanya nanti mengembalikan kebugaran fisik pemain. Setelah itu baru dia mengajak pemain meramu taktik dan strategi guna melawan Persiba. “Yang terpenting, mengembalikan kepercayaan diri anak-anak setelah kekalahan kemarin. Ini yang agak berat, tetapi saya yakin kami bisa melaluinya,” ujar Suharno.
Namun, Suharno menegaskan setelah istirahat sejenak, hari ini skuadnya akan latihan untuk menjaga feeling ball. Sebab, Persiba yang kini bertengger di posisi 4 klasemen sementara LSI merupakan tim kuat. “Tidak mudah mengalahkan tim papan atas. Tetapi seperti yang saya bilang sebelumnya, tidak ada tim yang kuat melainkan tim yang siap bertanding. Itulah tugas saya, menyiapkan anak-anak untuk menang,” tegasnya.
Sementara, faktor kelelahan Arema LPI sudah sampai pada puncaknya. Media Officer Arema LPI, Noor Ramadhan, mengatakan akibat dari puncak kelelahan itu Arema kalah dua kali dari Persibo pada 14 Juni dan 16 Juni. Nunun, sapaan Noor Ramadhan, menuturkan selama sembilan kali berturut-turut, Legimin cs berlaga tiga hari sekali. Kontan saja, kondisi fisik yang tidak fit membuat Arema LPI bermain tanpa motivasi.
“Dampak dari jadwal gila PSSI ini membuat kami kehilangan peluang satu gelar, Piala Indonesia. Kami sudah protes revisi jadwal, tetapi tidak digubris, kami bisa apa selain menjalankan jadwal,” keluh Nunun.
Namun Nunun agak lega karena laga berikutnya melawan Persiba Bantul dihelat pada 23 Juni. Jeda waktu pertandingan yang cukup panjang membuat Roman Chmelo dkk bisa memulihkan fisik dan memantapkan strategi. “Kami manfaatkan jeda waktu ini untuk mempersiapkan penampilan terbaik tim,” tegas Nunun.