Selama Euro 2012, Kunjungan ke Chernobyl Meningkat

TRIBUNNEWS.COM, CHERNOBYL - Semarak Euro 2012 di Polandia dan Ukraina dimanfaatkan oleh sejumlah penyedia jasa tur. Tidak main-main, mereka mengajak turis untuk mengunjungi Chernobyl.

Hampir semua orang tentu tahu apa itu Chernobyl. Suatu kawasan di di Ukraina Utara yang telah terkontaminasi radiasi nuklir sejak 26 April 1986. Kawasan bekas reaktor nuklir itu pun saat ini sudah tidak berpenghuni karena radiasi radioaktif itu diperkirakan akan bertahan hingga 20.000 tahun.

Namun, meskipun kawasan itu masih berbahaya, Chernobyl tetap menjadi salah satu daya tarik para turis yang mengunjungi Ukraina. Semarak pesta akbar Euro 2012 yang digelar di Polandia dan Ukraina pun dimanfaatkan oleh sejumlah penyedia jasa tur untuk membawa turis ke Chernobyl.

Dengan membayar sekitar Rp 1.400.000,- turis bisa diajak mengunjungi kawasan Chernobyl. Meskipun tidak persis ke kawasan eks reaktor nuklir itu, para turis akan dibawa ke Pripyat, kota yang kosong dan kawasan Hutan Merah. Baik Pripyat dan Hutan Merah sebenarnya masih berbahaya karena tingkat radiasinya masih tinggi. Imbasnya, pepohonan di Hutan Merah menjadi layu dan mati. Meskipun begitu, pemerintah Ukraina memastikan kawasan itu sudah aman.

Jika ingin bergabung dengan tur itu, pertama-tama turis harus menandatangani suatu formulir. Pemandu yang membawa para turis pun harus memiliki ijin kerja selama dua minggu sebelum meninggalkan area itu.

Kabarnya, banyak turis dari Inggris berminat mengikuti tur itu. Mereka dikabarkan tertarik untuk menjelajah salah satu tujuan wisata paling terkenal di dunia itu.

Para turis akan diajak masuk ke jarak sekitar 20 mil hingga jarak sekitar 300 meter dari bekas reaktor nuklir. Para turis juga akan diajak untuk mengunjungi kota hantu, Pripyat, di mana pernah menjadi tempat tinggal hampir seluruh pekerja reaktor nuklir ketika tragedi itu terjadi. Sekitar 50.000 penduduk diungsikan akibat tragedi itu, termasuk keluarga pesepakbola Ukraina, Andriy Shevchenko.

Setelah mengunjungi Pripyat, para turis akan diajak mengunjungi Hutan Merah yang pernah rusak parah akibat radiasi. Belakangan, hutan itu mulai tumbuh kembali.

Seperti dilansir oleh Guardian, selama mengikuti tur, para turis harus tetap berada di dalam kendaraan dan memastikan jendela tertutup rapat untuk mencegah masuknya debu atau tanah yang mengandung radioaktif.