Euro 2012
Cruyff: Strategi van Marwijk Bikin Sneijder tak Optimal
Legenda Belanda, Johan Cruyff melontarkan kritik kepada Bert van Marwijk terkait strategi yang diterapkan pelatih Belanda itu.
Laporan wartawan Tribun Jakarta , Deodatus S. Pradipto
TRIBUNNEWS.COM – Legenda Belanda, Johan Cruyff melontarkan kritik kepada Bert van Marwijk terkait strategi yang diterapkan pelatih Belanda itu. Menurut Cruyff, strategi yang diterapkan Van Marwijk membuat Wesley Sneijder tidak optimal.
Belanda selama ini dikenal memiliki kultur sepak bola yang bagus dan tenar dengan permainan yang menyerang yang diusung oleh filosofi total football. Belanda selama ini identik dengan permainan mengalir dan semua pemain, kecuali kiper dapat bermain di berbagai posisi.
Formasi yang biasa diterapkan di atas lapangan adalah 4-3-3. Pada Euro 2008, pelatih Marco van Basten mengubah formasi 4-3-3 menjadi 4-2-3-1 dengan Orlando Engelaar dan Nigel De Jong sebagai duet gelandang bertahan. Belanda pun tampil ganas dan menyerang di fase grup dan menghancurkan Italia dan Perancis sebelum akhirnya kalah di perempat final oleh Rusia.
Namun, sejak tim berjulukan De Oranye itu dilatih oleh Bert van Marwijk, Belanda tidak tampil seagresif biasanya dan cenderung bermain pragmatis. Di bawah asuhan mantan pelatih Borussia Dortmund itu, jarak antara keempat bek di lini pertahanan dengan enam pemain di tengah dan depan semakin renggang.
Pada Piala Dunia 2010, Dirk Kuyt yang memiliki stamina tinggi kerap diplot sebagai penghubung lini depan dan lini tengah. Namun, di Euro 2012, pola permainan seperti itu justru menimbulkan jurang besar di permainan De Oranye.
Johan Cruyff yang pernah menjadi unsur terpenting total football di era, Rinus Michels, mengkritik strategi yang diterapkan Van Marwijk. Menurut Cruyff, dua gelandang bertahan Belanda, Nigel de Jong dan Mark van Bommel terlalu banyak memegang bola. Imbasnya, terdapat jurang besar antara lini tengah dan lini depan sehingga Wesley Senijder yang diplot sebagai penghubung lini tengah dengan lini belakang kerap turun terlalu ke bawah.
“Mark van Bommel dan Nigel de Jong terlalu banyak memegang bola. Itu bukan kemampuan terbaik mereka. Pemain-pemain lain yang seharusnya menguasai,” tutur legenda hidup klub Barcelona itu dalam kolomnya di De Telegraaf.
Cruyff menambahkan, faktor kelelahan membuat Wesley Sneijder tidak optimal sebagai pendukung serangan Belanda sehingga penyerang De Oranye kesulitan mendapat suplai bola dan tumpul.
“Ada banyak ruang antara lini tengah dan lini depan sehingga Wesley Sneijder harus turun ke bawah dan bermain sekitar 25 meter dari para penyerang. Dia harus berlari jauh ke depan lagi untuk mendukung para penyerang. Itu sangat melelahkan bagi Sneijder dan para penyerang tidak berfungsi dengan baik,” tambah Cruyff.
baca juga: