Euro 2012
Schweinsteiger Cari Obat Sakit Hati di Euro 2012
Masih ingat ekspresi kekecewaan Bastian Schweinsteiger setelah klubnya, Bayern Muenchen kalah dalam adu penalti dramatis dari Chelsea
TRIBUNNEWS.COM – Masih ingat ekspresi kekecewaan Bastian Schweinsteiger setelah klubnya, Bayern Muenchen kalah dalam adu penalti dramatis dari Chelsea di final Piala Champions lalu?
Bintang Bayern Muenchen itu hanya dapat menyaksikan kengerian ketika tendangan penaltinya membentur mistar gawang pada final beberapa waktu lalu dan Chelsea menang adu penalti 4-3 di markas Bayern, Allianz Arena.
Hasil tersebut menghancurkan impian Bayern untuk menjadi tim pertama yang memenangi Piala Champions di kandang sendiri, dan gambar Schweinsteiger menarik kausnya sampai menutupi kepalanya, merupakan potret sempurna terhadap kekecewaan mendalam tim itu.
Gelandang tangguh ini sebelumnya juga berurai air mata setelah klubnya gagal meraih juara liga domestik, Bundesliga, dan DFB Pokal setelah disikat Borussia Dortmund.
Jelas, Schweini, panggilannya kecewa berat dengan kegagalan bertubi-tubi itu. Namun, ia pantang patah arang. Euro 2012 menjadi ajang pelampiasan amarah dan kekecewaannya. Ia bertekad membawa tim Panser meraih gelar juara di turnamen empat tahun ini. "Anda mencoba untuk mengeluarkan hal itu dari kepalamu, namun Anda selalu kembali berpikir ke pertandingan itu," ujarnya. "Itu tidak mudah, namun ketika Anda memiliki tugas baru untuk terfokus, maka itu menjadi mudah. Kejuaraan Eropa adalah awal baru," imbuhnya.
Penderitaannya makin bertambah lantaran final Champions itu menyisakan cedera pada betisnya. Cedera itu masih terasa sampai kini, dan ia harus istirahat agak panjang agar kondisinya benar-benar pulih.
Sebagai gelandang yang tak kenal kompromi, Schweini jadinya memang langganan cedera. Ia mengalami beberapa cedera pada musim lalu, setelah tulang selangkanya patah pada November, kemudian ia menderita sobek ligamen otot pergelangan kaki pada Februari.
Sebagai sosok penting di lini tengah Jerman, ia bekerja keras untuk membantu pertahanan, namun sering menjadi titik awal saat Jerman melakukan serangan. Ia absen saat Jerman dikalahkan 1-2 oleh Prancis di Bremen pada Februari, dan juga pada Sabtu lalu, ketika mereka mengalami kekalahan mengejutkan 3-5 dari Swiss di Basel.
Meski mengalami penderitaan di Muenchen, Schweinsteiger tetap merupakan bagian dari pemain-pemain kunci bagi Jerman yang berupaya membawa pulang trofi Euro 2012 dari Kiev pada final 1 Juli.
Dengan 23 gol dari 90 penampilan untuk Jerman, ia adalah anggota kunci dari tim yang mengakhiri Piala Dunia 2006 dan Piala Dunia 2010 dengan menduduki peringkat ketiga, serta peringkat kedua di Euro 2008.
Pelatih Joachim Loew sendiri berharap, kejadian di Muenchen akan dengan cepat dilupakan bintang-bintang Bayern, di saat Jerman memulai serangan mereka untuk meraih mahkota Eropa.
"Target baru telah ditetapkan di benak mereka dan menepikan semua pikiran negatif. Saya mengenal Bastian Schweinsteiger dan Philipp Lahm selama beberapa tahun terakhir, dan saya tahu betapa profesional dan suksesnya mereka. Mereka dapat membalik tombolnya lagi. Semua pemain Bayern dapat melakukan hal itu," katanya.
Jerman terakhir kali menjuarai ajang ini pada 1996, dan mereka kini menghadapi tantangan berat, karena bergabung di Grup B bersama dengan Belanda, Portugal dan Denmark. (Tribunnews/den)
- Puyol dan David Villa Kunjungi Markas Timnas Spanyol
- Spanyol vs China: Kembalinya Tiki-taka Xaviesta
- Steven Gerrard Siapkan Tekling Keras di Euro 2012
- Pemain Spanyol Dilarang Main Facebook dan Twitter
- Beban Andrea Pirlo di Tim Azzurri Terlalu Berat
- Joe Hart Ikut Berlatih Menjadi Algojo Tendangan Penalti