Sabtu, 4 Oktober 2025

Euro 2012

Hujan dan Cuaca Dingin Lumpuhkan Aktivitas Suporter‬

Cuaca di Warsawa, Polandia pada Rabu (30/5/2012), sebenarnya cerah sejak pagi.

Penulis: Husein Sanusi
zoom-inlihat foto Hujan dan Cuaca Dingin Lumpuhkan Aktivitas Suporter‬
TRIBUNNEWS.COM/HUSEIN SANUSI
Suasana di Taman Kota Pole Mokotowoski, Warsawa, Polandia, Rabu (30/5/2012) sore. Warga Polandia memanfaatkan waktu senggangnya, dengan berjemur di beberapa taman kota.

TRIBUNNEWS.COM, WARSAWA - Cuaca di Warsawa, Polandia pada Rabu (30/5/2012), sebenarnya cerah sejak pagi. Namun, cuaca tiba-tiba berubah drastis dan turun hujan, saat memasuki senja. Padahal, saat senja biasanya menjadi waktu yang sangat menyenangkan bagi warga Warsawa, untuk meluapkan ekspresi kegembiraan menyambut Euro 2012.

Suhu udara menunjukkan angka 15 derajat Celcius, hujan ditambah angin cukup kencang, membuat hawa dingin merasuki sekujur badan.

Matahari yang biasanya masih bersinar hingga pukul 20.00 waktu Polandia, tak lagi menyinari bumi Warsawa. Awan mendung perlahan tapi pasti menutupi Kota Warsawa hingga gelap.

Tribun yang saat itu berada di kawasan pusat kota (Centrum), berniat mengamati aktivitas para suporter, yang biasanya berkumpul di jantung Kota Warsawa. Namun, niat itu tak kesampaian, karena faktor cuaca yang tak mengizinkan.

Saran beberapa kawan dari staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Polandia, ternyata benar. Cuaca di Warsawa tak pernah menentu. Panas di pagi dan siang hari tak jadi jaminan bakal berlangsung hingga malam hari. Semuanya bisa berubah dengan sangat cepat dan ekstrim.

Beberapa orang yang lalu lalang di jantung kota terlihat membelokkan arah. Mereka memilih kembali ke rumah masing-masing, beberapa peralatan untuk berjemur di pusat kota seperti kursi kecil dan alas-alas untuk duduk, langsung dikemasi.

Sebagian besar dari mereka yang naik sepeda memacu sepedanya dengan kencang menghindari hujan. Beberapa orang di perempatan Centrum, juga terlihat mengurumuni halte-halte busway dan tramp.

Mereka dipastikan kembali ke peraduan masing-masing untuk berlindung dari hujan, hawa dingin, dan angin yang membuat hawa dingin itu cepat menjalar ke seluruh anggota badan.

Tribun juga memutuskan kembali ke apartemen, yang berjarak sekitar delapan kilometer dari Centrum.

Sebelumnya, beberapa perlengkapan baju-baju dingin yang selalu dibawa ke mana-mana dikeluarkan dari dalam tas untuk dipakai.

Ini setidaknya untuk mengurangi hawa dingin. Dengan gerak cepat, Tribun mencegat taksi di perempatan Centrum untuk kembali ke apartemen. (*)

BACA JUGA

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved