Pemprov Kenalkan Kakao Sulsel kepada Bosnia dan Rusia
Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu'mang memperkenalkan potensi sumber daya alam (SDA) Sulsel kepada negara kawasan Eropa Tengah dan Timur.
Laporan Wartawan Tribun Timur / Ilham
TRIBUNNEWS.COM MAKASSAR-Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu'mang memperkenalkan potensi sumber daya alam (SDA) Sulsel kepada negara kawasan Eropa Tengah dan Timur. SDA terutama kakao Sulsel yang terbesar di Indonesia
Agus yang juga calon wakil Gubernur incumbent ini saat menghadiri seminar Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI bertema Menggali Potensi Ekonomi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel di hotel Imperial Aryaduta, Jl Penghibur, Makassar, Senin (28/5/2012)
Hadir Duta besar Bosnia dan Herzegovina Mr Fuad Sabeta, Atase Perdagangan Rusia Vladimir Gaeavdy, dan perwakilan Kemenlu RI Mr Eddi Hariyadi. Hadir puluhan mahasiswa dan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemprov serta pengusaha kelas menengah se Kota Makassar.
"Sulsel ini dikarunia sumberdaya alam yang melimpah. Aktivitas perdagangan Sulsel ini mengalami lonjakan. Di Indonesia adalah produsen kakao terbesar ketiga dunia, Sulsel lah yang terbesar di Indonesia, ekspor kakao kita ratusan ton. Kita berharap Sulsel kerjasama Sulsel dan Eropa bisa kita tingkatkan," kata Agus.
Eddi mengatakan, perdagangan kakao baik digenjot Sulsel ke negara-negara Eropa Tengah dan Timur. Pasalnya, menurut alumni Jurusan Hubungan Internasional FISIP UGM ini, coklat menjadi kebutuhan masyarakat negara tersebut. Bukan lagi sekedar keinginan. Coklat menjadi makanan favorit bagi negara tersebut.
"Saya menemukan banyak ekspor coklat indonesia masuk di Bosnia dan Rusia, Ukraina, Belarus serta negara-negara Eropa laininnya. Padahal selama ini pedagang negara tersebut hanya mengandalkan negara Ghana, dan Pantai Gading yang begitu mahal. Sementara kalau dibandingkan Indonesia, kita lebih baik kulitas dan kuantitasnya. Makanya inilah perlunya ada trobosan pedagang kita ke sana," kata Eddi
"Diplomat sekarang ini bukan hanya mengurusi politik tok, tapi banyak diplomat yang justru punya dan mengembangkan relasi bisnisnya dengan negara lain. Inilah yang dimaksud diplomasi ekonomi," Eddi menambahkan
Caption Foto: seminar Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI bertema Menggali Potensi Ekonomi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel di hotel Imperial Aryaduta, Jl Penghibur, Makassar, Senin (28/5)