Sabtu, 4 Oktober 2025

Glenn Fredly Antusias Dukung Pertunjukan

Gleen Fredly menunjukkan kepeduliannya terhadap semangat kebersamaan dalam keberagaman dalam proses berbangsa dan bernegara.

Penulis: Willem Jonata
zoom-inlihat foto Glenn Fredly Antusias Dukung Pertunjukan
Tribun Jakarta/JEPRIMA
Penyanyi Asal Ambon Glenn Fredly saat melakukan konprensi pers tentang rencana konsernya yang bertajuk cinta beta di Rolling Stones Cafe, Jakarta Selatan, Kamis (03/05/2012). Mesti Glenn pernah mengucapkan akan meninggalkan dunia tarik suara namun kini Glenn akan tetap melangsungkan Konsernya pada 02 September 2012 di Istora Senayan. (Tribun Jakarta/Jeprima)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata

TRIBUNNEWS.COM-JAKARTA - Gleen Fredly menunjukkan kepeduliannya terhadap semangat kebersamaan dalam keberagaman dalam proses berbangsa dan bernegara. Karena itu, ia sangat antusias memberikan dukungan dalam pertunjukan Indonesia Kita yang berlangsung 26-27 Mei 2012, di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat.

Pertunjukan itu merupakan kolaborasi para seniman dalam membuat pertunjukan artistik yang merefleksikan Indonesia dengan kemajemukannya. "Indonesia Kita" terdiri dari empat pertunjukan yang dimulai dengan judul "Apel I'm In Love". Kemudian disusul dengan "Kabayan Jadi Presiden", "Maling Kondang", dan Nyonya-nyonya Istana".

"Ini sebuah pencerahan ke mana kita mau melangkah sebagai bangsa yang besar dan budaya yang banyak," ucapnya, Selasa, (22/5/2012), dalam jumpa pers "Indonesia Kita", di kawasan Jalan Kemang, Jakarta Selatan.

Karena alasan itulah mantan suami Dewi Sandra itu, mendukung gerakan kebudayaan tersebut karena dapat memberikan inspirasi untuk masa sekarang. Apalagi, sekarang sedang maraknya pemberitaan terkait kendala perolehan izin pertunjukan Lady Gaga. Tak pelak, konser itu terancam dibatalkan.

"Kita enggak bisa pungkuri globalisasi seperti ini, Indonesia menjadi tempat yang ingin dikunjungi entertainer dunia. Seharusnya ini tidak menjadi masalah. Sangat lucu kalau diurusi hanya karena moral," terangnya.

Masyarakat, lanjut dia, juga pasti punya pendidikan yang bisa menilai tersebut. Makanya, terlalu berlebihan kalau ada pelarangan-pelarangan. "Saya sepakat dengan filter budaya. Tapi kita juga harus memberi ruang untuk tetap berkreasi. Kalau ada ormas-ormas yang menolak harus sesuai juga," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved