Banyak Suami Istri Tidak Bisa Menyesuaikan Diri
Perkawinan bertujuan mencapai kebahagiaan walaupun dengan cara yang berbeda-beda. Semua pasangan yang menikah bertujuan untuk
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Fatimah
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Perkawinan bertujuan mencapai kebahagiaan walaupun dengan cara yang berbeda-beda. Semua pasangan yang menikah bertujuan untuk memenuhi harapan-harapannya.
Namun harapan pribadi yang satu berbeda dengan yang lain, hal inilah yang menjadikan perkawinan secara alamiah menjadi kompleks dan banyak pasangan suami istri yang kesulitan untuk dapat menyesuaikan diri dalam perkawinan.
Menurut Dosen Fakultas Psikologis Unisba, Dr Endang Pudjiastuti Untung MPd Psikolog, meski banyak juga pasangan suami istri yang berhasil mencapai tujuan perkawinan namun ada yang kesulitan menyesuaikan diri dalam perkawinan.
Dari hasil wawancara dengan 15 pasangan suami istri menunjukkan terdapat berbagai perilaku komunikasi yang terjadi diantara mereka. Dicontohkan, salah satu pasangan suami istri lebih sulit untuk menahan diri untuk tidak merespon atau memotong perkataan suami yang belum selesai. Atau ada sepasang suami istri kurang memperhatikan kondisi fisik dan psikis pasangannya ketika akan menyampaikan suatu permasalahan.
"Perlu dipahami bahwa perkawinan adalah suatu kesepakatan yang dibuat oleh manusia sebagai suatu konstruksi sosial terkecil di dalam masyarakat. Dan secara umum tujuan perkawinan untuk meraih kebahagiaan serta memperoleh ketenangan, cinta dan kasih sayang," katanya.
"Karenanya hubungan yang baik dan harmonis antara suami dan istri tidaklah terjadi begitu saja tetapi memerlukan usaha yang besar dari kedua belah pihak," ujar Endang pada acara Seminar Persiapan Pranikah yang digelar Ikatan Ibu-ibu Keluarga Besar (3IKB) Unisba di Kampus Unisba Jalan Taman Sari, Sabtu (19/5/2012).