Drama di Manchester
Penantian panjang 44 tahun Manchester City berakhir Minggu (13/5/2012)

TRIBUNNEWS.COM--Penantian panjang 44 tahun Manchester City berakhir Minggu (13/5/2012). Roberto Mancini membawa City meraih gelar juara ke-3 Liga Inggris sekaligus menggeser dominasi Setan Merah, United dari Kota Manchester. Kota Manchester kini berwarna biru.
Aguero dkk berhak mengangkat trofi meski pada pertandingan lain Manchester Unite unggul 1-0 atas Sunderland. Duo Manchester sama-sama mengoleksi poin 89 di akhir musim, akan tetapi City unggul surplus 64 gol, sedangkan United hanya surplus 56.
Dua gol di masa injury time berhasil membawa mereka merebut gelar juara Liga Inggris pada laga di pekan terakhir. Tampil di hadapan pendukungnya sendiri di Stadion etihad, Manchester, City sempat tampil kurang menggigit.
Tekanan untuk bisa meraih kemenangan membuat pemain City tampil kurang lepas. Ditambah ketatnya pertahanan QPR, membuat pemain City kesulitan menciptakan peluang.
Barulah di akhir babak pertama, tepatnya di menit ke-39 City membuka keunggulan mereka lewat gol yang dicetak oleh pemain belakang Pablo Zabaleta. Gol tersebut lahir berkat kerjasama apik dengan David Silva, yang diakhiri dengan tendangan keras Zabaleta.
Meski kiper Patrick Kenny berhasil menepis tendangan Zabaleta, namun bola tetap bergulir ke gawang QPR, sekaligus mengubah skor menjadi 1-0 untuk keunggulan City. Skor itu bertahan hingga akhir babak pertama.
Di awal babak kedua QPR berhasil mengejutkan pendukung City lewat gol yang dicetak oleh Djibril Cisse di menit ke-48. Gol itu berawal dari blunder yang dilakukan oleh pemain belakang City, Joleon Lescott. Bermaksud membuang bola dengan sundulannya, namun si kulit bundar justru mengarah ke lini pertahanan City dan jatuh ke kaki Djibril Cisse.
Tanpa pengawalan, striker asal Perancis itu dengan leluasa menggiring bola ke kotak penalti City, dan kemudian melepaskan tendangan keras ke pojok gawang City, tanpa mampu ditahan penjaga gawang Joe Hart.
Di menit ke-55 QPR terpaksa harus bermain dengan 10 pemain, setelah pemain belakangnya, Joey Barton diusir wasit, karena pelanggaran keras yang dilakukanya terhadap Carlos Tevez. Sebelum keluar lapangan Barton bahkan kembali mengasari Sergio Aguero.
Bermain dengan 10 pemain bukannya membuat City leluasa. Justru mereka tampil agak lengah. Akhirnya di menit ke-66 QPR membalikkan skor menjadi 2-1 lewat gol yang dicetak Jamie Mackie.
Gol itu berawal dari terobosan yang dilakukan oleh Armand Traore di sisi kanan pertahanan City. Ia kemudian mengirimkan umpan lambung ke lini pertahanan City. Tanpa kawalan, Mackie berhasil menyudul bola dan mengubah skor menjadi 1-0.
Edizn Dzeko kemudian membalikkan asa bagi City lewat golnya di satu menit masa perpanjangan waktu. Sundulan Dzeko mengubah skor menjadi 2-2.
Sergio Aguero akhirnya tampil jadi pahlawan bagi City. Golnya satu menit menjelang peluit dibunyikan, membawa City menang 3-2, sekaligus memastikan diri mereka merebut gelar juara Liga Inggris.
City tampil amat dominan dengan melesakkan 44 tendangan ke gawang lawan. Tak hanya itu, Silva dkk menguasai bola 81 persen sepanjang pertandingan.
Dodi Esvandi/Yudie