Selasa, 30 September 2025

Stastus Siaga Tsunami Filipina Dicabut

Dua jam setelah sempat mengumumkan potensi tsunami di pesisir pantai Filipina, menyusul gempa sebesar 6,7 skala ritcher

Editor: Taryono
zoom-inlihat foto Stastus Siaga Tsunami Filipina Dicabut
Foto:Serambi Indonesia

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto

TRIBUNNEWS.COM - Dua jam setelah sempat mengumumkan potensi tsunami di pesisir pantai Filipina, menyusul gempa sebesar 6,7 skala ritcher, Lembaga Vulkanologi dan Seismologi Filipina menarik pengumuman tersebut.

"Sementara ancaman bahaya tampaknya telah berlalu, kami mendesak masyarakat di daerah bencana untuk tetap waspada dan tenang, juga bekerja sama dengan pemerintah," ujar Istana Kepresidenan Filipina dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Channelnewsasia, Senin (6/2/2012).

Badan Pengawas Tsunami Amerika Serikat (AS) wilayah Pasifik, mengkonfirmasi hal itu, mereka mengatakan tidak ada bahaya tsunami yang terdeteksi pasca gempa.

Sementara itu, dilaporkan tujuh orang tewas dalam gempa tersebut. Di antara korban adalah dua anak sekolah dasar yang tertimpa dinding runtuh.

"Mereka korban dari dinding runtuh dan pagar," kata Kepala Pertahanan Sipil, Benito Ramos.

Ia membeberkan, sebuah bangunan tiga lantai di Negros runtuh, sementara retakan besar muncul di jalan raya. Kondisi serupa menurutnya juga bisa ditemui di Kota Cebu yang terletak 50 kilometer dari pusat gempa.

Menurutnya gempa telah menyebabkan pecahnya jendela dan retak pada beberapa dinding bangunan.

Berdasarkan Badan Survey Geologi AS (USGS), gempa teridentifikasi terjadi di kedalaman sekitar 10 km (6,2 mil), berjarak 5 km di lepas pantai Tayasan, Negros Oriental, dan dirasakan hingga Kota Dumaguete, dengan intensitas 7 dan di Kota Bacolod, dengan intensitas 6.

Gempa tersebut diikuti oleh dua gempa susulan, sebesar 4,8 dan 5,6 skala ritcher, 30 menit dari gempa pertama. (channelnewsasia)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved