Baddrol Malaikat Maut Mimpi Indonesia Lewat Adu Penalti

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Drama adu penalti di laga final sepakbola SEA Games XXVI antara Indonesia dan Malaysia berlangsung menegangkan bagi kedua kubu. Pun, Malaysia akhirnya mampu mempertahankan medali emas usai menang 4-5 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senin (21/11/2011).

Adu penalti diawali oleh Indonesia. Striker Titus Bonai menjadi eksekutor pertama menghadapi kiper Malaysia, Khairul Fahmi. Tibo sukses menaklukkan sang kiper. Tendangannya ke arah kiri gawang terlalu cepat untuk diadang meski terbaca oleh Khairul.

Malaysia menyamakan lewat Khairul Jasuli. Lewat tendangan ke sudut yang sama dengan arah dari tendangan Tibo, Jasuli menaklukkan Kurnia Mega.

Ketegangan memuncak di kubu Indonesia saat Gunawan Dwi Cahyo gagal mengeksekusi penalti. Tendangannya ke sudut kanan di blok oleh tiang gawang. Drama kian menguras emosi kala Malaysia unggul lewat Othman Fandi yang menundukkan Kurnia Mega.

Sang Kapten Garuda Muda, Egi Melgiansyah, menjadi eksekutor berikut. Ia mampu mengembalikan kepercayaan diri kubu Indonesia usai sukses menipu kiper Malaysia, Khairul Fahmi. Pe-de Indonesia kembali pada puncaknya saat tendangan Akhmad Fakri diblok Kurnia Mega. Skor 2-2.

Abd. Rahman membuat Indonesia unggul saat menjadi eksekutor keempat dari kubu Indonesia. Ia langsung bersujud menyambut golnya tersebut. Namun gol Abd Rahman dibalas gol eksekutor Malaysia berikutnya, M Fadhli. Skor 4-4.

Petaka datang saat Ferdinand Sinaga gagal mencetak gol selaku eksekutor kelima bagi Indonesia. Tendangan kaki kirinya terlalu lemah dan mudah terbaca Khairul Fahmi. Kapten Malaysia, Bakhtiar Baddrol menjadi malaikat maut bagi mimpi Indonesia meraih medali emas sepakbola SEA Games mengulang prestasi 20 tahun silam. Baddrol seperti diliputi keberuntungan, tendangannya terblok kaki Kurnia Mega. Namun, derasnya gulir bola membuat bola menggelinding ke dalam. Medali emas melayang dari kubu Indonesia.