Bom Bunuh Diri Solo
Nasir Abbas: Pelaku Bom Solo Orang Jahat
Pengamat intelijen, Nasir Abbas menyebut ada kesamaan antara ledakan bom di Cirebon dengan Solo.

Laporan Wartawan Tribunnews.com Vanroy Pakpahan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat intelijen, Nasir Abbas menyebut ada kesamaan antara ledakan bom di Cirebon dengan Solo. Pertama jika melihat modus operasi, persiapan barang, dan lain-lain, bom di Solo ini sama dengan bom di Cirebon.
"Contoh dari bahan peledak. Kan ditaruhnya di mana, di depan, bukan dibelakang," kata Nasir Abbas kepada Tribunnews.com, Minggu (25/9/2011).
Menurutnya, bukan hanya itu, pelaku bom Solo juga menyasar tempat ibadah. "Bisa saja pelaku bom di gereja ini terinspirasi dengan apa yang terjadi di masjid Adz-Zikro di Mapolresta Cirebon," ucapnya.
Ia menambahkan, bentuk bahan yang digunakan terduga pelaku peledak bom Solo pun sama. "Bentuk bahan juga sama, low explosive. Pake mur, paku, baut. Tapi apa itu berarti jaringannya sama? Belum tentu," imbuhnya seraya mengemukakan, Ia tidak tahu motif pelaku bom Solo menyasar gereja
Bethel Injil Sepenuh Kepunton, Solo, Jawa Tengah.
"Kita nggak tahu. Tapi kalau mau kira-kira, itu bisa jasa karena rasa kemarahan, rasa kebencian, ingin membalas. Saya hanya mau bilang, apapun itu, si pelaku ini orang jahat, orang bodoh, orang jahil, sehingga melakukan aksi biadab," ujar Nasir.
Dalam peristiwa seperti bom di Solo ini, pelaku merupakan dari kelompok kecil, perorangan. Jumlahnya empat sampai lima orang satu kelompok. Mereka ini terekrut sendiri-sendiri. Bukan dalam satu kelompok yang teroganisir dengan baik.
Dia bisa mendanai sendiri. Karena enggak perlu pendanaan yang besar untuk (operasi) ini. Orang-orang seperti ini bisa saja terekrut sendiri. Self recruitment. Mereka, lihat buku, lihat internet, lihat majalah, lalu belajar melakukan hal-hal ini. Inilah yang kemudian disebut mereka terekrut sendiri.
"Nah, yang terpenting dari peristiwa ini, kita berharap umat berharap umat kristiani jangan terpancing dengan peristiwa ledakan ini," sergahnya.